Alkisah
bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana, “Coba
sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini
erdasartkan pengetahuannya!”
Filsuf
itu lantas menarik napas panjang dan berpantun
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidaktahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di
tidaktahunya
“bagaimanakah
caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar?” sambung orang awam itu
dengan penuh hasrat dalam ketidatahuannya
“mudah
saja” jawab filsuf itu, “ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang
kau tidak tahu.”
sumber: google.com
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang yang kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau
Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak
bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat
tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah
sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang
membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Bagaimana
saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang
kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita mesti
mempelajari ilmu? Dan apakah kegunaanya?
Demikian juga berpikir filsafat berarti berendah hati
mengavaluasi segenap pengetahuan yang telah kita ketahui: apakah ilmu telah
mencakup segenap pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Di
batas manakah llmu mulai dan dibatas manakah dia berhenti? Apakah kelebihan dan
kekurangan ilmu? Mengetahui kekurangan bukan berarti merendahkanmu, namun
secara sadar memanfaatkan untuk lebih jujur dalam mencintaimu
0 komentar:
Posting Komentar